1. Pengertian
Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses
mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi
serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh
orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan
serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing
accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah
menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh
kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut
sebagai bahasa bisnis.
Pengertian Akuntansi Menurut Para Pakar sebagai
berikut :
1.
Paul Grady
adalah suatu body of knowledge
serta fungsi organisasi yang secara sistematik, autentik dan orisinal,
mencatat, mengklasifikasikan, memperoses, mengikhtisarkan, menganalisis,
menginterprestasikan seluruh transaksi dan kejadian serta karakter keuangan
yang terjadi dalam operasi entitas akuntansi dalam rangka menyediakan informasi
yang berarti dibutuhkan manajemen sebagai laporan dan pertanggungjawaban atas
kepercayaan yang diterimanya.
2.
Kieso dan Weygandt
ialah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat
dan mengkomunikakan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang
berkepentingan.
3.
APB (Accoungting Principle Board)
Statement No.4
Merumuskan Akuntansi merupakan suatu kegiatan
jasa. Fungsinya yaitu memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran
materi (uang), mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan
dalam pengambilan keputusan ekonomi, dimana digunakan dalam memilih di antara
beberapa alternatif.
4.
AICPA (American Institute of
Certified Public Accountant)
ialah seni pencatatan,
pengikhtisaran dan pengelolaan dengan cara tertentu dan dalam ukuran
moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang pada umumnya bersifat keuangan dan
termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
Dari
Pengertian-pengertian Akuntansi di atas, dapat kita simpulkan bahwa Pengertian
Akuntansi yang pertama penekanannya sebagai body of knowledge atau
seperangkat pengetahuan yang dihasilkan dari suatu proses pemikiran yang
menghasilkan konsep, prinsip, standar, prosedur, teknik dalam rangka
menyediakan informasi yang berarti sebagai pertanggungjawaban manajemen.
Pengertian
Akuntansi yang kedua
menekankan sebagai sebuah sistem yang mengolah input berupa kejadian-kejadian
ekonomi atau transaksi-transaksi bisnis dari suatu kesatuan usaha, sedemikian
rupa melalui pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengiktisaran dan
pengkomunikasian hasilnya (output) berupa informasi kepada pihak
internal dan eksternal.
Yang
Ketiga dari Pengertian Akuntasi di atas menekankan pada akuntansi sebagai alat (tools)
untuk penyediaan informasi. Pengertian Akuntansi yang terakhir menekankan pada
akuntansi sebagai seni untuk mencatat, mengelompokkan dan mengikhtisarkan,
sampai pada seni yang menafsirkan hasil dari transaksi keuangan.
Dalam
Buku A Statement of Basic Accounting Theory, Pengertian
Akuntasi adalah Proses mengidentifikasi mengukur dan menyampaikan
informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal pertimbangan dalam
mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.
2. Fungsi Akuntansi
Secara umum manfaat atau fungsi dari
Akuntansi adalah :
· Menyajikan
informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
· Untuk
mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan) yang akurat
sehingga pemakai dapat mengambil keputusan yang tepat.
· Untuk
memberikan pertanggung jawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
· Untuk
mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun secara spesifik (maju
mundur perkembangan perusahaan)
Sesangkan secara khusus, manfaat dari
Akuntansi adalah:
· Memberikan
informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, dan modal
dari suatu perusahaan.
· Memberikan
informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva
dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam
rangka memperoleh laba.
· Memberikan
informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilakan laba.
· Memberikan
informasi penting mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban perusahaan,
seperti informasi mengenai aktifitas pembiayaan dan investasi.
· Mengungkapkan
sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan keuangan dan relevan
untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi
yang dianut perusahaan.
3.
Prinsip Akuntansi
Adapun
prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam
mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak
membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses
tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00.
Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp
8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp
8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan
Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang
timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha
selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya
dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk
menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya
diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita
harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban
kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah
benar-benar menjadi hak kita meskipun
belum kita terima selama periode berjalan.
4.
Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses
akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi
tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan
untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode,
maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan
dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan
metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi
yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan
keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil
keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak
lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
4.
Pengetian Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi
Keuangan: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan
posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal,
sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul
dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi
keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan
harga”.
5.
Isi Laporan Keuangan
Laporan
Keuangan (Annual Report) yang dibuat biasanya terdiri dari :
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
yaitu laporan yang berisi semua perkiraan yang merupakan
pendapantan dan beban perusahaan.
Laporan.
Laporan.
2.
Perubahan
Modal (Statement of Owner’s Equity)
yaitu berisi perkiraan modal awal perusahaan, prive pemilik,
dan laba bersih selama periode operasi perusahaan.
3. Neraca (Balance Sheet)
yaitu berisi semua perkiraan yang tidak termasuk kedalam
pendapatan, beban, modal awal, prive, laba ditahan atau semua perkiraan yang
masuk kedalam harta, utang dan modal akhir.
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow)
yaitu laporan yang
memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar yang
disebabkan oleh adanya transaksi yang terjadi diperusahaan selama periode
tertentu. Cash Flow ini merupakan laporan pelengkap atau tambahan bagi laporan
keuangan untama perusahaan, yang terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan
modal dan neraca.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
yaitu laporan yang memberikan perincian atau penjelasan
mengenai hal-hal yangberhubungan dengan laporan keuangan diatas.
Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas,
dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi
dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi
dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan, salah penafsiran dan
ketidaktepatan. Untuk meminimalkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya
untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan
harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap
perusahaan tertentu.
6.
Bentuk Neraca
Bentuk Neraca secara umum dalam laporan keuangan ada 2 yaitu
bentuk Staffel dan Scontro. Berikut ini bentuknya :
1. Neraca Bentuk Staffel
Neraca Bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun dengan menyusun kebawah
dan melektakkan saldo pada bagian samping dengan kolom debet kredit. Tabel
neraca ini mirip dengan Model Jurnal Umum. Atau secara jelas kami tampilkan
gambar seperti ini :
Neraca
Laporan Keuangan Bentuk Staffel
2. Neraca Bentuk Scontro
Neraca Bentuk Scontro adalah neraca yang memisahkan antara Aktiva dan Vasiva pada
posisi kanan dan kiri atau saling sebelah menyeblah yang biasa kita lihat atau
model dan bentuknya seperti ini :
Neraca
Bentuk Scontro
7.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang
merupakan bagian dari laporan keuangan yang memuat informasi mengenai hasil
operasi perusahaan, baik itu pendapatan dan pengeluaran selama peride tertentu.
Laporan laba-rugi ini cukup penting
keberadaannya, karena laporan ini dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus
kas dimasa mendatang, banyak pemekai laporan keuangan yang memakai laporan
laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas masa depan, seperti para investor dan
kreditor. para investor dan kreditor perlu untuk memprediksi arus kas
perusahaan masa depan sebelum mereka menyuntikkan dana mereka ke perusahaan
tesebut, tentu saja para investor dan kreditor tidak mau menyuntikkan dana
kepada perusahaan yang mereka nilai arus kas atau kenerjanya jelek dan
mengandung resiko yang terlalu besar.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Buku
Akuntansi dalam Tulisan Pengertian Akuntansi:
2.
Winwin
Yadiati, 2010. TEORI AKUNTANSI : Suatu Pengantar. Yang Menerbitkan
PT Kencana: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar