PEMASARAN
Pemasaran
adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan– tujuan
organisasi.Istilah pemasaran berasal dari bahasa inggeris Marketing yang
diartikan dengan istilah pemasaran dengan asal kata pasar (Market).
Pengertian
Pemasaran menurut para ahli :
1.
Philip Kotler(1997:8) menyatakan bahwa Pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
2.
Charles
F. Philip, Ph.D & Delbert J. Duncan dalam Buku “Marketing Principles and Methods”: Marketing
oleh para pengusaha diartikan sama dengan distribusi yang dimaksuskan segala
kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ketangan konsumen rumah tangga dan ke
konsumen industry.
3.
Maynard
& amp Beckman dalam bukuPrincipes of marketing mendefinisikanMarketing berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa
dari sector produksi ke sector konsumsi.
4.
William
J. Stanton (1993:7)
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat
ini maupun konsumen potensial.
5.
Hermawan Kartajaya (2002), pemasaran diartikan sebagai
:
a Menghubungankan penjual dan pembeli potensial.
b. Menjual barang dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang menjualnya.
c. Memberikan standar kehidupan.
d. Sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari inisiator kepada stakeholder.
a Menghubungankan penjual dan pembeli potensial.
b. Menjual barang dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang menjualnya.
c. Memberikan standar kehidupan.
d. Sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari inisiator kepada stakeholder.
6.
Peter Drucker (1954): Penjulaan bukan sekedar
perluasan penjualan, pemasaran meliput keseluruhan bisnis dan harus dilihat
dari sudut pelanggan. Hanya pemasan dan inovasilah yang bisa menghasilkan uang,
kegiatan lainnya merupakan pos biaya saja.
7.
The American Marketing Asociation (AMA) : Pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan
pendistribusian barang, jasa dan ide dan dapat memuaskan pelanggan individu
atau organisasi secara menguntungkan.
2. Jenis-Jenis Pasar
Jenis-jenis
pasar dapat
kita bedakan menurut beberapa kategori, yakni menurut fisiknya, menurut
waktunya, menurut barang yang diperjualbelikan, menurut luas kegiatannya,
menurut bentuknya, dan menurut sifat pembentukan harganya. Berikut ini
masing-masing penjelasan terhadap jenis-jenis pasar tersebut:
Jenis-jenis pasar menurut fisiknya
Jenis-jenis pasar menurut fisiknya
- Pasar konkret (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung. Barang yang diperjualbelikan juga tersedia di pasar. Contohnya, pasar sayuran, buah-buahan, dan pasar tradisional.
- Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli hanya melalui telepon, internet, dan lain-lain berdasarkan contoh barang. Contohnya telemarket dan pasar modal.
Jenis-jenis pasar menurut waktunya
- Pasar harian adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan sebagian barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-hari.
- Pasar mingguan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu sekali. Biasanya terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan lokasi pemukimannya masih berjauhan.
- Pasar bulanan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya barang yang diperjualbelikan barang yang akan dijual kembali (agen/grosir).
- Pasar tahunan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali, misalnya PRJ (Pasar Raya Jakarta).
Jenis-jenis pasar menurut barang
yang diperjualbelikan
- Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
- Pasar sumber daya produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, tenaga ahli, mesin-mesin, dan tanah.
Jenis-jenis pasar menurut luas
kegiatannya
- Pasar setempat adalah pasar yang penjual dan pembelinya hanya penduduk setempat.
- Pasar daerah atau pasar lokal adalah pasar di setiap daerah yang memperjualbelikan barang-barang yang diperlukan penduduk derah tersebut. Contohnya Pasar Gede di Solo.
- Pasar Nasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang mencakup satu negara contohnya pasar senen.
- Pasar Internasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang-barang keperluan masyarakat internasional. Contohnya pasar kopi di Santos (Brasil).
Jenis-jenis pasar menurut Bentuknya
- Pasar persaingan sempurna (terorganisir)
Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar
di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama
mengetahui keadaan pasar.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri berikut ini.
1) Banyak penjual dan pembeli.
2) Barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen).
3) Penjual maupun pembeli memiliki informasi yang lengkap tentang pasar.
4) Harga ditentukan oleh pasar.
5) Semua faktor produksi bebas masuk dan keluar pasar.
6) Tidak ada campur tangan pemerintah. Contoh pasar persaingan sempurna antara lain pasar hasil-hasil pertanian. - Pasar persaingan tidak sempurna Pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli. Pada pasar ini penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan jenisnya heterogen (berbagai jenis barang). Pasar persaingan tidak sempurna mempunyai beberapa bentuk pasar.
- Pasar persaingan adalah pasar yang pembentukan harga ditentukan oleh persaingan antara permintaan dan penawaran.
- Pasar monopoli adalah pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang. Contohnya PT Kereta Api Indonesia.
- Pasar duopoli adalah pasar yang penjualnya hanya dua orang dan menguasai penawaran suatu barang dan mengendalikan harga barang.
- Pasar oligopoli adalah pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan otomotif Astra Indonesia.
- Pasar monopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh satu orang atau sekelompok pembeli.
- Pasar duopsoni adalah pasar pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh dua orang atau dua kelompok pembeli.
- Pasar oligopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok pembeli.
Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan
pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran
itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir
dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan
kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen
mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta &
Handoko, 1982).
Secara definisi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
A. Keadaan Permintaan Dan Tugas Pasar
Secara definisi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
A. Keadaan Permintaan Dan Tugas Pasar
- Permintaan Negatif (negatif demand)
Sebagian
besar pasar tidak menyukai produk atau jasa yang ditawarkan, bahkan berupaya
menghindarinya. Tugas pasar: menganalisis mengapa pasar tidak menyukai produk,
dan apakah sustu program pemasaran dapat mengubah kepercayaan dan sikap pasar
melalui perancangan kembali produk, harga yang lebih rendah dan promosi yang
lebih positif.
2. Tidak ada permintaan (no demand)
2. Tidak ada permintaan (no demand)
Berarti
orang tidak berminat sama sekali terhadap penawaran suatu produk atau jasa
karena merasa tidak memiliki kepentingan terhadap manfaatnya. Penawaran yang
ada dalam keadaan tidak ada permintaan dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
- Barangnya sudah dikenal tetapi dianggap tidak mempunyai nilai, misal barang-barang bekas.
- Barangnya sudah dikenal dan dianggap bernilai, tetapi tidak mempunyai nilai untuk pasar tertentu, missal penawaran perahu di daerah pegunungan.
- Barangnya baru ditemukan dan menghadapi keadaan tidak ada permintaan Karena pasarnya tidak mengetahui tentang adanya barang-barang tersebut, misalnya barang-barang perhiasan.
Tugas manajer pemasaran pada keadaan permintaan ini adalah menciptakan permintaan atau “stimulation marketing” adalah sebagai berikut :
- Mencoba menghubungkan produk atau jasa dengan kebutuhan yang ada di pasar. Misal, barang bekas dapat dibuat barang seni.
- Mencoba mengubah lingkungan sedemikian rupa agar barang-barang yang ditawarkan menjadi bernilai, misal membuat danau rekreasi untuk menciptakan permintaan terhadap perahu.
- Menyebar informasi tentang suatu barang yang baru ditemukan kepasar agar diketahui bahwa barang tersebut ada dan orang tertarik untuk membeli.
3. Permintaan terpendam (latent demand)
Adalah jika sebagian besar orang –
orang mempunyai kebutuhan yang kuat akan sesuatu yang tidak ada dalam bentuk
barang atau jasa yang nyata. Contoh: rokok yang sehat.
Tugas pasar: mengukur besarnya pasar potensial ini dan mengembangkan barang serta jasa yang akan memuaskan permintaan terhadap produk tersebut.
4. Permintaan menurun (falling demand)
Tugas pasar: mengukur besarnya pasar potensial ini dan mengembangkan barang serta jasa yang akan memuaskan permintaan terhadap produk tersebut.
4. Permintaan menurun (falling demand)
Adalah suatu keadaan di mana
permintaan untuk suatu produk atau jasa semakin berkurang dari tingkat
sebelumnya, dan diperkirakan akan menurun terus dan jika tidak memperbaiki
pasar yang dituju atau usaha-usaha pemasaran.
Tugas pasar: meningkatkan kembali permintaan yang menurun melalui upaya pemasaran kembali produk bersangkutan dengan cara yang kreatif.
5. Permintaan tidak teratur (irregular demand)
Tugas pasar: meningkatkan kembali permintaan yang menurun melalui upaya pemasaran kembali produk bersangkutan dengan cara yang kreatif.
5. Permintaan tidak teratur (irregular demand)
Perusahaan dapat mengalami masa-masa
penuh dan masa-masa sepi atau permintaan tidak teratur, yaitu suatu keadaan
dimana pola pemintaan pada saat-saat tertentu dipengaruhi oleh fluktuasi musim
atau hal-hal lain.
Tugas manajemen marketing adalah menyelaraskan permintaan atau “syncromarketing”, yaitu dengan menyesuaikan permintaan dan penawaran dengan mengubah pola permintaan contohnya dengan memberikan harga yang murah pada masa-masa sepi atau mengenakan harga yang tinggi pada masa-masa ramai.
6. Permintaan penuh (full demand)
Tugas manajemen marketing adalah menyelaraskan permintaan atau “syncromarketing”, yaitu dengan menyesuaikan permintaan dan penawaran dengan mengubah pola permintaan contohnya dengan memberikan harga yang murah pada masa-masa sepi atau mengenakan harga yang tinggi pada masa-masa ramai.
6. Permintaan penuh (full demand)
Adalah suatu keadaan di mana tingkat
dan saat permintaan yang sekarang sama dengan tingkat dan saat permintaan yang
diharapkan. Permintaan pasar dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang bersifat
menekan, seperti perubahan kebutuhan dan selera di pasar, persaingan yang aktif.
Biasanya para pesaing akan muncul bilamana suatu produk mengalami permintaan
penuh.
Tugas pasar: “maintenance marketing”, yaitu dengan mempertahankan harga jual, mengendalikan biaya, tetap mengadakan promosi.
7. Permintaan yang berlebihan (overfull demand)
Tugas pasar: “maintenance marketing”, yaitu dengan mempertahankan harga jual, mengendalikan biaya, tetap mengadakan promosi.
7. Permintaan yang berlebihan (overfull demand)
Adalah suatu keadaan dimana
permintaan lebih besar dari pada penawarannnya. Perusahaan merasa tidak mampu
untuk memenuhi permintaan yang lebih besar.
Tugas pasar: melakukan demarketing, yaitu menemukan cara untuk mengurangi permintaan sementara maupun permanen seperti dengan menaikan harga, mengurangi promosi maupun aktivitas pelayanan.
8. Permintaan tidak sehat (unwholesome demand)
Tugas pasar: melakukan demarketing, yaitu menemukan cara untuk mengurangi permintaan sementara maupun permanen seperti dengan menaikan harga, mengurangi promosi maupun aktivitas pelayanan.
8. Permintaan tidak sehat (unwholesome demand)
Adalah permintaan beberapa jenis
produk yang dapat dinilai tidak baik dari segi kesejahteraan konsumen, kemakmuran
masyarakat atau penyedia, seperti permintaan rokok, obat-obatan terlarang atau
ganja, dll.
Tugas pasar: mengajak orang-orang yang menggemari produk-produk ini untuk mengurangi atau meninggalkannya, dengan peningkatan harga, memberikan ancaman bagi yang menggunakan, maupun mengurangi ketersediaan produknya. Serta merusak atau meniadakan permintaan atau disebut “countermarketing”.
B. Falsafah Manajemen Pemasaran
Tugas pasar: mengajak orang-orang yang menggemari produk-produk ini untuk mengurangi atau meninggalkannya, dengan peningkatan harga, memberikan ancaman bagi yang menggunakan, maupun mengurangi ketersediaan produknya. Serta merusak atau meniadakan permintaan atau disebut “countermarketing”.
B. Falsafah Manajemen Pemasaran
Terdapat 5 falsafah/pedoman yang
dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas pemasaran, yaitu:
1. Production Concept
1. Production Concept
Falsafah yang menyatakan bahwa
konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dan selaras dengan
kemampuan, dan manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada peningkatan efisiensi
produksi dan distribusi.
2. Product Concept
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai
produk-produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan penampilan terbaik dan bahwa
suatu organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan
produk secara berkesinambungan.
3. Selling Concept
Gagasan bahwa konsumen tidak akan
membeli cukup produk perusahaan, kecuali jika perusahaan tersebut melakukan
upaya-upaya penjualan dan promosi yang gencar.
4. Marketing Concept
Falsafah manajemen pemasaran yang
menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasional bergantung pada
penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan penyampaian kepuasan
yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan dengan
pesaing.
5. Holistic Marketing Concept
Gagasan bahwa organisasi sebaiknya
menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan mengirimkan
kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien daripada
pesaing sedemikian rupa sehingga mampu memelihara atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Pada tahap ini
perusahaan mempunyai masalah utama bagaimana caranya untuk meningkatkan
produksi, faktor layanan yang baik dengan harga yang layak agar dapat diperoleh
laba yang besar. Konsep yang dianut oleh perusahaan yang berada pada tahap ini
adalah konsep produk, yang menyatakan bahwa produk yang dijual dengan harga
yang layak, dan diperlukan sedikit usaha pemasaran agar tercapai penjualan yang
memuaskan.
Setelah masalah
produksi teratasi jumlah produk menjadi berlimpah. Oleh karena pangsa pasarnya
terbatas, maka timbul permasalahan bagaimana agar dapat menjual produk-produk
yang telah dihasilkan. Perusahaan yang berada pada tahap ini menganut sebuah
konsep yaitu konsep penjualan, yang menyatakan bahwa debitur tidak akan
bersedia membeli suatu produk dalam jumlah yang cukup banyak tanpa didorong
dengan usaha-usaha promosi yang kuat. Perusahaan yang mengaplikasikan konsep
ini lebih mementingkan penjualan dari pada kepuasan debitur. Cara seperti ini
pada hakekatnya justru merugikan perusahaan sendiri, sebab pembeli merasa
tertipu dan kecewa sehingga tidak akan mengulang pembeliannya.
Dengan adanya berbagai
perubahan masyarakat yang cepat, kemajuan teknologi yang semakin maju dan rasa
jenuh debitur, maka orientasi penjualan tidak dapat lagi memberikan pemecahan
atau jawaban secara keseluruhan terhadap usaha-usaha untuk mencapai tujuan
perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan harus lebih mementingkan kebutuhan
dan keinginan debitur. Perusahaan yang demikian ini menganut orientasi
pemasaran, yang menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan debitur dan pemberian kepuasaan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan oleh pesaing.
Jadi konsep pemasaran adalah suatu orientasi pada debitur yang didukung oleh
pemasaran yang terpadu dan ditujukan untu mecapai kepuasan yang semakin
meningkat sebagai kunci tercapainya tujuan perusahaan.
Perusahaan yang
berupaya memberikan kepuasan kepada debitur dan kemakmuran masyarakat dalam
jangka panjang menganut konsep pemasaran kemasyarakatan. Konsep ini menyatakan
bahwa perusahaan harus menghasilkan kepuasan debitur dan kesejahteraan
masyarakat dalam jangka panjang sebagai kunci untuk mencapai tujuan perusahaan
yang banyak berhubungan dengan masalah penciptaan dan pencapaian faktor hidup
yang lebih baik, maka konsep ini dipandang sebagai konsep pemasaran yang
baru.Perkembangan masyarakat dan teknlogi telah menyebabkan perkembangan konsep
pemasaran. Sekarang ini perusahaan dituntut untuk dapat menanggapi cara-cara
atau kebiasaan masyarakat. Perusahaan tidak hanya berorientasi pada debitur
saja, tetapi juga harus berorientasi kepada masyarakat. Dengan konsep pemasaran
sosial (Social Market Concept), perusahaan berusaha memberikan kepuasan debitur
dan kesejahteraan masyarakat untuk jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
4.
http://ekonomiplanner.blogspot.com/2014/06/pengertian-manajemen-pemasaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar