Kamis, 07 Mei 2015

Pendapatan Nasional



Pada postingan saya kali ini, saya akan membahas tentang pendapatan nasional dan konsep-konsep pendapatan nasional beserta rumus dan contoh soal nya. Mau tau? Penasaran? Yuuk baca… jangan bosan yaaa…

Apa sih itu pendapatan nasional?
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.

Bagaimana sih sejarah dari pendapatan nasional?
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu Negara.

Apa saja konsep-konsep pendapatan nasional?
            Konsep-konsep pendapatan nasional yaitu :

1.      Produk Domestik Bruto (PDB) / Gross Domestic Product (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Penghitungan nilai PDB dapat dilakukan atas dua macam dasar harga yaitu :
·         PDB atas dasar harga berlaku, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tersebut. PDB atas dasar harga berlaku berfungsi untuk melihat dinamika/perkembangan struktur ekonomi yang riil pada tahun tersebut.

·         PDB atas dasar harga konstan, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tertentu. PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk melihat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Contohnya jika kita ingin mengetahui berapa persen kenaikan PDB dari tahun 1998, 1999 dan tahun 2000, karena nilai/harga suatu produk tiap tahun berubah-ubah maka kita harus mengubah nilai PDB tahun 1998 dan 1999 dengan dasar harga tahun 2000 sehingga akan terlihat dengan jelas besaran kenaikan dari tiap tahunnya.

2.      Produk Nasional Bruto (PNB) / Gross National Product (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Rumus :



Contoh soal :
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.

Maka PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul = Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
Penghasilan Neto = pendapatan Ali − pendapatan Paul = Rp1.000.000,00  − Rp3.000.000,00 = -Rp2.000.000,00,
dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:
PNB (GNP)   = PDB - Penghasilan Neto
                       = Rp5.000.000,00 - Rp2.000.000,00 = Rp3.000.000,00



1.      Net National Product (NNP)
Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Bersih adalah seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun, setelah dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal.
            Rumus :
                                  



Contoh Soal :
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar maka:
NNP       =  2.007.191,1  − 104.337,9
   =  1.902.853,2 milliar

1.      Net National Income (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Rumus :



Contoh Soal :
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah dan pajak tidak langsung sebesar 85.272,2 milliar maka:

NNI        =  NNP – Pajak tidak langsung
   =  2.007.191,1 − 85.272,2
   =  1.921.918,9 milliar

1.      Personal Income (PI)

Adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.

Rumus :
  
               



Contoh Soal :

Diketahui (dalam rupiah) :
NNI : 480.000,00
Laba ditahan : 30.000,00
Pajak tak langsung : 25.000,00
Transfer Payment : 10.000,00
Pajak perseorangan : 20.000,00

Ditanya : berapa besarnya Personal Income?
Jawab :
            PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Pajak perseorangan)
                = ( 480.000 + 10.000 ) – ( 30.000 + 20.000 )
                = 490.000 – 50.000
                = 440.000



1.      Disposible Income (DI)

Disposable Income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
    Rumus :
       
         



Contoh Soal :

Diketahui : PI = 10.000.000 dan Pajak Langsung = 3.000.000
Ditanya : DI?
Jawab : DI = PI – Pajak langsung
                  = 10.000.000 – 3.000.000 = 7.000.000

Bagaimana menghitung pendapatan nasional?
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
  • Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Rumus:




Ket :
                                    Y = Pendapatan Nasional
                                    r = rent (sewa)
                                    w = wage (upah)
                                    i = interest (bunga)
                                    p = profit (keuntungan)
  • Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
Rumus:            



Ket :
Y = Pendapatan Nasional (Produk Domestik Bruto)
Q = Jumlah Barang
 P = Harga Barang
  • Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X-M).
Rumus :

              



Ket :
Y= Pendapatan Nasional
C= Consumption (konsumsi)
G= Goverment Expenditure (pengeluaran pemerintah)
I= Investment (investasi)
X= Export (ekspor)
M= Import (impor)

Jika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan akan terlihat seperti di bawah ini:

GDP > GNP > NNP > NNI > PI > DI

Perbandingan mengenai indikator pendapatan nasional akan lebih jelas bila kita menerapkan dalam angka:


1.
GDP

RP. 100.000,-


Pendapatan Neto dari luar negeri

RP.   10.000,-
(-)





2.
GNP

Rp.   90.000,-


Depresiasi/ Penyusutan

Rp.     5.000,-
(-)





3.
NNP

Rp.   85.000,-


Pajak Tidak Langsung

Rp.     3.000,-
(-)





4.
NNI

Rp.   82.000,-



• Laba ditahan  
• PPh Persh.      
• Iuran Sosial 
Rp.    7.500,-
Rp.    2.500,-
Rp.    1.000,-


+








Rp.  11.000,-
(-)




5.
PI

RP.  71.000,-


Pajak Langsung

RP.    5.000,-
(-)





6.
DI

RP.  66.000,-


Konsumsi

RP.  47.000,-
(-)

Tabungan

RP.  19.000,-



Apa sih tujuannya menghitung pendapatan nasional ?

Tujuan Perhitungan Pendapatan Nasional :
1.      Untuk mengukur tingkat kemakmuran
2.      Meneliti struktur perekonomian
3.      Mengetahui tingkat pertumbuhan perekonomian
4.      Untuk membandingkan perekonomian antar daerah/sektor/propinsi dan antar negara
5.      Merumuskan kebijaksanaan pemerintah


Sumber :
·    Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
·     Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.



Cukup sekian pembahasan dari saya, semoga bermanfaat.. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar