Pada
postingan saya kali ini, saya akan membahas tentang pendapatan nasional dan
konsep-konsep pendapatan nasional beserta rumus dan contoh soal nya. Mau tau?
Penasaran? Yuuk baca… jangan bosan yaaa…
Apa
sih itu pendapatan nasional?
Pendapatan
nasional adalah
jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di
suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,
biasanya selama satu tahun.
Bagaimana sih sejarah
dari pendapatan nasional?
Konsep
pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir
pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia
menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya
hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh
para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi
bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut
mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk
Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur
menurut harga pasar pada suatu Negara.
Apa saja
konsep-konsep pendapatan nasional?
Konsep-konsep
pendapatan nasional yaitu :
1.
Produk Domestik Bruto (PDB) / Gross
Domestic Product (GDP)
Produk
domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah
suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk
juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing
yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang
dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya,
karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Penghitungan
nilai PDB dapat dilakukan atas dua macam dasar harga yaitu :
·
PDB
atas dasar harga berlaku, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang
berlaku pada tahun tersebut. PDB atas dasar harga berlaku berfungsi untuk
melihat dinamika/perkembangan struktur ekonomi yang riil pada tahun tersebut.
·
PDB
atas dasar harga konstan, merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang
berlaku pada tahun tertentu. PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk
melihat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Contohnya jika kita ingin
mengetahui berapa persen kenaikan PDB dari tahun 1998, 1999 dan tahun 2000,
karena nilai/harga suatu produk tiap tahun berubah-ubah maka kita harus
mengubah nilai PDB tahun 1998 dan 1999 dengan dasar harga tahun 2000 sehingga
akan terlihat dengan jelas besaran kenaikan dari tiap tahunnya.
2.
Produk Nasional Bruto (PNB) / Gross
National Product (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross
National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang
berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing
yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Rumus :
Contoh soal :
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan pendapatan
Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia,
pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di
luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.
Maka PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul = Rp2.000.000,00 +
Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
Penghasilan Neto = pendapatan Ali −
pendapatan Paul = Rp1.000.000,00 − Rp3.000.000,00 = -Rp2.000.000,00,
dengan menerapkan rumus di atas dapat
kita ketahui PNB adalah:
PNB
(GNP) = PDB - Penghasilan Neto
= Rp5.000.000,00 -
Rp2.000.000,00 =
Rp3.000.000,00
1.
Net National Product (NNP)
Net
National Product (NNP) atau Produk Nasional Bersih adalah seluruh nilai
produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode
tertentu biasanya satu tahun, setelah dikurangi penyusutan dan barang pengganti
modal.
Rumus
:
Contoh Soal :
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar
rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar maka:
NNP
= 2.007.191,1 − 104.337,9
= 1.902.853,2 milliar
1.
Net National Income (NNI)
Pendapatan
Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung
adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
penjualan, pajak hadiah, dll.
Rumus :
Contoh Soal :
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar
rupiah dan pajak tidak langsung sebesar 85.272,2 milliar maka:
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
= 2.007.191,1 −
85.272,2
= 1.921.918,9 milliar
1.
Personal Income (PI)
Adalah
jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke
tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran
jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
Contoh Soal :
Diketahui (dalam rupiah) :
NNI
: 480.000,00
Laba
ditahan : 30.000,00
Pajak
tak langsung : 25.000,00
Transfer
Payment : 10.000,00
Pajak
perseorangan : 20.000,00
Ditanya : berapa besarnya Personal
Income?
Jawab :
PI
= (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Pajak perseorangan)
= ( 480.000 + 10.000 ) – ( 30.000 + 20.000
)
=
490.000 – 50.000
= 440.000
1.
Disposible Income (DI)
Disposable
Income adalah
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi
dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable
income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan
pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya
tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh
wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Rumus :
Contoh Soal :
Diketahui : PI = 10.000.000 dan
Pajak Langsung = 3.000.000
Ditanya : DI?
Jawab : DI = PI – Pajak langsung
= 10.000.000 – 3.000.000 = 7.000.000
Bagaimana menghitung
pendapatan nasional?
Pendapatan
negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
- Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Rumus:
Ket :
Y =
Pendapatan Nasional
r = rent
(sewa)
w = wage (upah)
i = interest
(bunga)
p = profit (keuntungan)
- Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
Rumus:
Ket
:
Y = Pendapatan Nasional (Produk
Domestik Bruto)
Q = Jumlah Barang
P = Harga
Barang
- Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor ().
Rumus :
Ket :
Y=
Pendapatan Nasional
C=
Consumption (konsumsi)
G=
Goverment Expenditure (pengeluaran pemerintah)
I=
Investment (investasi)
X= Export
(ekspor)
M= Import
(impor)
Jika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan akan terlihat
seperti di bawah ini:
GDP
> GNP > NNP > NNI > PI > DI
Perbandingan mengenai indikator pendapatan nasional akan lebih jelas bila
kita menerapkan dalam angka:
1.
|
GDP
|
RP. 100.000,-
|
|||
Pendapatan Neto dari luar negeri
|
RP. 10.000,-
|
(-)
|
|||
2.
|
GNP
|
Rp. 90.000,-
|
|||
Depresiasi/ Penyusutan
|
Rp. 5.000,-
|
(-)
|
|||
3.
|
NNP
|
Rp. 85.000,-
|
|||
Pajak Tidak Langsung
|
Rp. 3.000,-
|
(-)
|
|||
4.
|
NNI
|
Rp. 82.000,-
|
|||
• Laba ditahan
• PPh Persh.
• Iuran Sosial
|
Rp. 7.500,-
Rp. 2.500,-
Rp. 1.000,-
|
+
|
|||
Rp. 11.000,-
|
(-)
|
||||
5.
|
PI
|
RP. 71.000,-
|
|||
Pajak Langsung
|
RP. 5.000,-
|
(-)
|
|||
6.
|
DI
|
RP. 66.000,-
|
|||
Konsumsi
|
RP. 47.000,-
|
(-)
|
|||
Tabungan
|
RP. 19.000,-
|
Apa sih tujuannya
menghitung pendapatan nasional ?
Tujuan Perhitungan
Pendapatan Nasional :
1.
Untuk mengukur tingkat kemakmuran
2.
Meneliti struktur perekonomian
3.
Mengetahui tingkat pertumbuhan perekonomian
4.
Untuk membandingkan perekonomian antar daerah/sektor/propinsi dan antar negara
5.
Merumuskan kebijaksanaan pemerintah
Sumber :
· Eko, Yuli. 2009. Ekonomi 1 :
Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional : Jakarta.
· Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan
Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Cukup sekian pembahasan dari saya,
semoga bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar