Kamis, 11 Juni 2015

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Kurs



Haaaaay, berjumpa kembali dengan saya. Postingan saya kali ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran kurs. Hmm kira-kira apa ya??  Yuuk mari dibaca…

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran kurs?

            Penawaran dan permintaan suatu valuta dapat mengalami perubahan. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan dalam kurs valuta. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan tersebut adalah :

a. Perubahan dalam Cita Rasa Masyarakat
Cita rasa masyarakat dapat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Perubahan cita rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yang diproduksi dalam negeri atau yang diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat menaikkan ekspor. Perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor bertambah besar. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing sehingga nilai tukar rupiah terhadap valuta asing akan berubah.

b. Perubahan Harga Barang Ekspor dan Impor
Harga barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya, kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor. Dengan demikian, perubahan harga-harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan atas mata uang negara tersebut.

c. Kenaikan Harga Umum (Inflasi)
Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini disebabkan efek inflasi yang berikut.
1) Inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-harga di luar negeri. Oleh sebab itu, inflasi cenderung menambah impor.
2) Inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal, oleh karena itu inflasi cenderung mengurangi ekspor.
Keadaan (1) menyebabkan permintaan atas valuta asing bertambah, dan keadaan (2) menyebabkan penawaran atas valuta asing berkurang. Dengan demikian harga valuta asing akan bertambah (berarti harga mata uang negara yang mengalami inflasi merosot).

d. Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi
Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri masuk ke negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu negara, permintaan atas mata uangnya bertambah, maka nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang suatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di negara-negara lain.

e. Pertumbuhan Ekonomi
Efek yang akan diakibatkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu terutama diakibatkan oleh perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang negara itu bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara naik. Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, penawaran mata uang negara itu lebih cepat bertambah dari permintaannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara tersebut akan merosot.

Sumber :

Yaaa readers itulah postingan saya kali, semoga bermanfaat yaa… see you next on my post J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar