Kamis, 11 Juni 2015

Resensi Film Wewe



SINOPSIS DARI FILM “WEWE”
 
Jarot (Agus Kuncoro) beserta sang istri, Irma (Inong Nidya Ayu) dan kedua anaknya, Luna (Nabilah) dan Aruna (Khadijah Banderas), harus pindah ke sebuah rumah baru karena Jarot baru saja pindah tugas. Rumah itu, sangat luas dan berada disebuah jalanan yang terpencil jauh dari kebisingan ibukota. Bu Surti, adalah seorang pembantu rumah tangga yang sudah belasan tahun bekerja juga ikut pindah bersama keluarga ini. Rumah tersebut tampak nyaman tetapi ada satu perabotan yang cukup mengganggu, yaitu sebuah ranjang tua terbuat dari kayu jati dan memiliki bentuk dan ukiran aneh. Ukirannya berbentuk seorang wanita yang sedang berteriak. Ranjang tua ini berada disebuah ruangan yang terletak di lantai atas.
Pada awalnya kehidupan keluarga ini baik-baik saja, lambat laun banyak terjadi perubahan yang cukup drastis pada Aruna. Aruna adalah sosok yang sangat aktif dan periang, kini dia menjadi tertutup dan pendiam, hanya Luna yang menyadari hal ini. Jarot dan Irma sebagai orangtuanya tidak terlalu memperhatikan karena keduanya sering bertengkar. Pertengkaran ini terjadi semenjak Irma semakin sibuk dengan pekerjaannya, sedangkan Jarot menambah permasalahan dengan sikapnya yang keras.
Penyebab perubahan Aruna adalah beberapa kali dia merasa seperti melihat seperti melihat ‘seseorang’ di kamar tamu atau kamar tidurnya. Aruna mencoba membicarakan hal ini kepada orangtuanya tapi karena orangtuanya tidak menanggapi dengan serius, mereka tidak memperdulikan kecemasan Aruna. Luna juga merasa sedih dan murung dengan keadaan orang tuanya, namun pemikiran ini dia alihkan dengan kegiatannya menari Jawa.
Luna merasakan juga ada kejanggalan di rumah, namun itu ia rasakan sebagai tanda-tanda ‘kecapean’. Sementara bu Surti, memutuskan untuk pergi dari rumah setelah dia melihat dengan jelas ‘perunggu’ yang menghantui rumah itu.
Suatu hari tiba-tiba Aruna menghilang dari rumah tanpa jelas, tanpa pesan dan semua barang-barang miliknya masih ada di kamarnya. Ternyata Aruna di culik oleh sesosok makhluk yang bernama Wewe. Lalu, Luna dan kedua orang tuanya berusaha untuk mengambil Aruna kembali ari pangkuan makhluk yang bernama Wewe.
           
Ø  Unsur Ekstrinsik
1.      Latar Belakang Film “Wewe”

Sutradara menciptakan film ini adalah untuk memperkenalkan kembali sosok Wewe dalam era sekarang. Selain itu, sutradara pun ingin menciptakan film horror kembali dari yang ia sudah bikin sebelumnya. Oleh karena itu, sang sutradara pun mendapatkan ide mengenai “Wewe Gombel” dan semenjak ide itu lah ia mencoba untuk mengembangkannya menjadi sebuah film yang berjudul “Wewe”.

2.      Kondisi masyarakat saat diciptakan film “Wewe”

Kondisi masyarakat pun pernah beredar dengan mitos hantu “Wewe Gombel”. Dimana sosok Wewe Gombel gemar menculik anak-anak kecil kemudian menghilang tanpa jejak. Nama Wewe Gombel sering diungkit untuk menakuti anak-anak agar tidak keluar rumah pada malam hari.


Kelebihan :

Dalam film ini mengandalkan daya artistik Rizal Mantovani yang dikenal mumpuni di blantika film Indonesia, film ini juga merekrut kru yang bereputasi tinggi untuk mengemas keseluruhan film ini. Mulai dari penata kamera, penata suara, serta penata musik terkenal. Film ini juga mengandalkan desain sosok Wewe menggunakan tata rias efek khusus, ditambah dengan visual effects yang mendukung atmosfer mencekam dari cerita film ini.

Kekurangan :

Pada film ini terlalu menggambarkan mitos Wewe Gombel yang biasa di ketahui dalam kehidupan masyarakat. Dimana sosok Wewe Gombel gemar menculik anak-anak kecil kemudian menghilang tanpa jejak. Nama Wewe Gombel sering diungkit untuk menakuti anak-anak agar tidak keluar rumah pada malam hari.

Kesimpulan :

Film ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang memutuskan pindah ke sebuah rumah di luar pusat kota, walaupun tidak semuanya sepakat. Perpindahan ini pun membuat hubuangan antara suami istri Jarot (Agus Kuncoro) dan Irma (Inong Nidya Ayu) yang sudah kurang baik semakin kelut. Pertengkaran seakan jadi menu wajib mereka setiap hari, dan dapat memengaruhi kedua putri mereka, Luna (Nabilah) dan Aruna (Khadijah Banderas), mereka semakin tidak perhatikan. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus memiliki peran yang utama terhadap keluarga untuk mengawasi anaknya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. 
 
Ø  Unsur Instrinsik
1.      Tema : Seorang Gadis Cilik yang hilang karena diculik oleh makhluk yang bernama “Wewe”

2.      Penokohan :
- Agus Kuncoro berperan sebagai suami yang bernama Jarot
- Inong Nidya Ayu berperan sebagai istri yang bernama Irma
- Nabilah JKT48 berperan sebagai anak pertama yang bernama Luna
- Khadijah Banderas berperan sebagai anak kedua yang bernama Aruna
- Yani berperan sebagai pembantu rumah tangga yang bernama Bu Surti

3.      Perwatakan :
1. Jarot memiliki watak keras kepala, tidak memperdulikan kedua anaknya, kurang perhatian.
2. Irma memiliki watak kurang perhatian terhadap keluarganya, tidak memperdulikan kedua anaknya, sibuk dengan pekerjaan.
3. Luna memiliki watak aktif dalam berbagai kegiatan seni, perhatian terhadap adiknya.
4. Aruna memiliki watak aktif dan periang, tertutup dan pendiam.
5. Yani memiliki watak sopan, baik hati, bertanggung jawab, mudah dipercaya, penakut.

4.      Latar :

·       Rumah baru
·       Kamar tamu
·       Kamar tidur
·       Ruangan lantai atas
·       Sanggar tari Jawa

5.      Alur :
Film ini menggunakan sebuah alur maju, karena cerita dalam film ini sudah berurutan dari Jarot belum pindah tugas sampai pada akhirnya Jarot pindah tugas dan mereka pindah ke sebuah rumah baru yang di dalamnya terdapat ranjang tua yang memiliki bentuk dan ukiran yang aneh. Dibalik ranjang tua itu ada sesosok makhluk yang bernama “Wewe Gombel” kemudian, Aruna diculik oleh makhluk tersebut.

6.      Sudut Pandang :
·         Sudut pandang orang Ketiga

7.      Amanat :
·         Utamakanlah keluarga daripada pekerjaan, karena tugas utama seorang istri adalah memperhatikan suami beserta anak-anaknya, supaya tidak terjadi pertengkaran di tengah-tengah keluarga dan pada akhirnya anak-anak tidak diperdulikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar